Jakarta - Secara umum, ancaman yang dihadapi data center dapat dibagi menjadi dua kategori, apakah mereka berada dalam batasan software dan jaringan (ancaman digital) atau dukungan infrastruktur fisik data center (ancaman fisik).
Ancaman fisik terhadap perangkat TI meliputi hal-hal seperti masalah listrik dan sistem pendinginan, kesalahan manusia, kebakaran, bocor, dan kualitas udara.
Sebagian dari ancaman ini dapat dipantau dengan kemampuan yang ada pada perangkat power, cooling, dan fire suppression.
Melalui keterangan tertulis yang diterima detikINET, Kamis, (26/11/2009) menurut APC sebagai salah satu penyedia layanan critical power dan cooling, masih ada beberapa ancaman fisik terhadap data center yang tidak terpantau oleh sistem tersebut. Misalnya adalah tingkat kelembaban ruangan.
Hal ini dapat disiasati dengan menempatkan berbagai sensor pada titik-titik tertentu pada ruangan data center. Sensor menyediakan data mentah, tetapi hal yang sama pentingnya adalah interpretasi data mentah tersebut menjadi pemberitahuan, pengumuman, dan koreksi.
Selain untuk menentukan tipe, lokasi dan jumlah sensor yang tepat dan memadai, sistem software juga diperlukan untuk mengatur data-data pemantauan yang ada dan menyediakan pencatatan, analisa tren, pengumuman cerdas akan peringatan, dan aksi perbaikan yang otomatis jika dimungkinkan.
Memahami teknik yang diperlukan untuk memantau ancaman fisik yang terdistribusi memungkinkan administrator TI untuk menutup celah pada keamanan data center, dan untuk menjaga agar keamanan fisik sesuai dengan infrastruktur data center dan tujuan yang berubah-ubah.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO